BAB. I
KONDISI SEKOLAH
a.
Letak
sekolah.
SD NEGERI Baureno III , Kecamatan Baureno , Kabupaten Bojonegoro
terletak di Jln A Yani Baureno kearah
Selatan dari jalan Nasional
Bojonegoro-surabaya. Sekolah ini terletak kurang lebih 1 kilometer ke arah
selatan dari kecamatan dan 28 kilometer dari kabupaten. sekolah ini juga
dekat dengan lokasi perdesaan , lapangan desa Sehingga udaranya sejuk dan
nyaman, karena angin berembus dari perkampungan yang banyak di tumbuhi pohon
jati yang mengandung oksigen. Keadaan ini membuat
siapa saja senang berada di SD NEGERI
Baureno III . Kondisi lingkungan sekolah
bebas dari polusi, baik itu polusi suara, udara, air, maupun tanah. Karena
letaknya 1 kilometer dari jalan Nasional maka jarang kendaraan bermotor yang
lalu lalang, sehingga suara tidak bising dan udara tidak kotor dari
kandungan gas CO2. Juga tidak ada limbah
dari pabrik maupun perusahaan, misalnya tahu atau tempe, dan tidak ada
peternakan sekala besar. Kondisi sekolah yang selalu bersih, asri dan rindang
menambah keindahan dan keharmonisan antara alam dan penghuni sekolah.
Siswa
SDN Baureno berasal dari wilayah desa Baureno
dan desa desa di sekotar desa Baureno. Hal ini karena mungkin jaraknya yang tidak jauh dari rumah mereka dan pada umumnya orang tua
tidak tega jika anaknya bersepeda jarak jauh. Kondisi orang tua siswa sangat peduli terhadap segala kegiatan yang berkaitan dengan kemajuan sekolah.
Kondisi
masyarakat sekitar SDN Baureno sangat kondusif terhadap pendidikan. Kepala
desa dan perangkat desa setempat sangat mendukung adanya pendidikan sekolah.
Masyarakat sekitar ikut menjaga keamanan sekolah. Mereka merasa ikut memiliki
sekolah tersebut.
Keadaan sarana dan prasarana di SDN Baureno III sangat baik untuk kondisi sekolahan yang
berada di sebuah pedesaan. Gedung kelas baik, ventilasi dan pencahayaan ruang
sangat bagus, bersih, dan indah. Lantainya berkeramik, sirkulasi udaranya
baik,penerangan baik, meja kursi belajar baik.
Keadaan
di atas akan sangat berpengaruh pada proses belajar siswa. Siswa secara umum sangat nyaman dalam belajar sehingga dapat berfikir dengan cepat, mudah bekerja sama baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar. Kemauan dan kemampuan belajar mereka sangat tinggi sehingga kondisi siswa sangat aktif dalam
mengikuti proses belajar di kelas.
b.
Pemetaan lingkungan sekolah
Permasalahan Lingkungan Sekolah
b.1. Permasalahan lahan yang gersang
Kendala
- Lahan yang gersan dan luas
- Belum banyak tanaman
- Kesadaran Warga sekolah yang masih
kurang
Solusi / penanganan
- Mengadakan pembinaan
- Membuat taman
- Pembibitan
- Penguatan pokja penanaman dan perawatan
tanaman
b.2. Permasalahan kantin sekolah.
Kendala
- Kantin yang kurang luas.
- masih ada makanan yang mengandung 5 P
- Siswa masih ada yang membuang sisa makanan
sembarangan.
- Siswa masih ada yang membuang sampah sembarangan.
Solusi / Penanganan .
- Memberi pembinaan pengelola kantin.
- Memberi pembinaan siswa.
- Membuat kebijakan satu gelas
satu piring
b.3 Permasalahan kamar mandi
Kendala
- Jumlah untuk siswa tidak mamadai
- Jumlah untuk guru hanya satu
- Kebersihan yang kurang terjaga
Solusi / penanganan
- Mengajukan penambahan
- Menambah alat kebersihan
- Membuat tata tertib
- Memberi sangsi
- Menguatkan pokja kamar mandi
b.4 Permasalahan
Sampah
Kendala.
- Banyaknya sampah organik dan anorganik.
- Kurang luasnya lahan sekolah.
- Masih buang sampah sembarangan
- Kurangnya kesadaran warga sekolah.
Solusi / Penanganan
- Sampah organik buat kompos dan dimasukkan kolam
- Anorganik buat kerajinan
- Dijual di DLH Bojonegoro.
- Tata tertib
- Memberikan sangsi yang melanggar
- Penguatan kerja sama pokja sampah
b.5 Permasalahan genangan air
Kendala
- Sulitnya air di musim kemarau
Solusi / penanganan
- Mengajdakan torn
- Membuat bak penapungan air
- Membuat sumur resapan
c.
Kondisi masyarakat sekitar.
Masyarakat
desa Baureno mayoritas buruh . Dengan
adanya program sekolah berbasis peduli
lingkungan masyarakat semakin percaya dan sangat antusias terhadap pendidikan
di SD Negeri Baureno III , demikian juga
Pemerintah desa lewat bapak Kepala desa dan perangkat desa setempat sangat
mendukung adanya pendidikan sekolah, terbukti setiap ada pertemuan desa selalu
sosialisasi pentingnya peduli lingkungan. apalagi SDN Baureno III berdekatan dengan kantor UPTD Pendidikan Kecamatan Baureno menjadikan kegiatan belajar mengajar semakin
optimal. Masyarakat sekitar ikut menjaga kenyamanan dan keamanan sekolah.
Mereka betul-betul merasa ikut memiliki sekolah tersebut.
d.
Kondisi Siswa Dan Orang Tua Murid
Siswa
SD Negeri Baureno III pada umumnya berasal dari keluarga tidak mampu
atau bisa dibilang ekonomi menengah ke bawah ‘slow learner’. Keadaan di atas
akan sangat berpengaruh pada proses belajar siswa. Siswa sangat lamban dalam
berfikir, baik tugas belajar individu maupun kelompok. Kemauan dan kemampuan
belajar mereka sangat rendah. Kondisi siswa dalam mengikuti proses belajar di
kelas umumnya pasif. Hanya sebagian kecil yang bagus. Dengan adanya trobosan
baru sekolah punya program sekolah peduli lingkungan sedikit demi sedikit
karakter anak mulai terbentuk. Terbukti pembiasaan masing-masing pokja setelah
dibentuk berjalan cukup baik belajar semakin nyaman.
Orang
tua yang secara umum berpenghasilan rendah menjadikan kendala di SD NEGERI
Baureno III untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar.
Dengan kondisi mereka seperti itu banyak orang tua siswa yang mengajukan
mendapat BSM dari pemerintah. Sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan
dana berjalan dengan tidak lancar. Dengan adanya program sekolah peduli
lingkungan, peran serta komite sekolah didukung paguyuban sekolah dan pihak
pemerintah desa, proses belajar mengajar semakin meningkat. Terbukti untuk
kenyamanan peserta didik mereka rela meluangkan waktu saling bergotong royong
secara berkala.
e.
Kondisi proses belajar mengajar
Memang sekolah yang keberadaan sangat terbatas
menjadikan tantangan bagi tenaga pendidik dan kependidikan. Untuk itu inovasi
sangat diperlukan,adanya program sekolah peduli lingkungan proses belajar
mengajar semakin meningkat. Anak-anak semakin semangat untuk menerima
pembelajaran baik didalam kelas maupun diluar kelas.
f.
Sarana dan Prasarana
Keadaan
sarana dan prasarana di SDN Baureno semua
terpakai sesuai dengan fungsinya.
NO
|
NAMA
SARANA DAN PRASARANA
|
JUMLAH
|
KEADAAN
|
KETERANGAN
|
1.
|
Ruang kantor sekolah
|
1 ruang
|
baik
|
|
2.
|
Satu unit ruang
kelas
|
3 ruang
|
baik
|
|
3.
|
Satu unit ruang kelas
|
4 ruang
|
baik
|
|
4.
|
Toilet
satu unit
|
3 ruang
|
baik
|
|
5.
|
Musholla
|
1
|
baik
|
|
6.
|
Rumah sampah
|
1
|
baik
|
|
7.
|
Parkir guru dan murid
|
1
|
baik
|
|
8.
|
Kantin sekolah
|
1
|
sedang
|
|
9.
|
Sumur resapan
|
2
|
baik
|
|
10.
|
Kolam ikan
|
2
|
baik
|
|
11.
|
Taman sekolah
|
3
|
baik
|
|
12.
|
Taman kelas
|
6
|
baik
|
|
13.
|
Drum band
|
1 set
|
baik
|
|
14.
|
Alat olahraga
|
tercukupi
|
baik
|
|
15.
|
Alat Kesenian
|
tercukupi
|
baik
|
|
16.
|
Alper
Agama
|
tercukupi
|
baik
|
|
Bab II.
POTENSI SEKOLAH
a.
Potensi yang dimiliki sekolah.
Kualifikasi
Pendidikan
No.
|
Tingkat Pendidikan
|
Jumlah dan Status Guru
|
Jumlah
|
GT/PNS
|
GTT/Guru Bantu
|
L
|
P
|
L
|
P
|
1.
|
S3/S2
|
-
|
-
|
|
|
|
2.
|
S1
|
2
|
4
|
-
|
2
|
8
|
3.
|
D-4
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
4.
|
D3/Sarmud
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
5.
|
D2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6.
|
D1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
7.
|
≤ SMA/sederajat
|
-
|
1
|
-
|
-
|
1
|
Jumlah
|
2
|
5
|
-
|
2
|
9
|
Desa Baureno dinobatkan oleh pemerintah Kabupaten
bojonegoro, menjadi kampung bersinar 2018. Dengan adanya penobatan ini ada kerja sama dengan sekolah. Sehinga singkron dengan program desa dan program sekolah peduli lingkungan.
Setiap hari jumat secara rutin merawat tanaman,
dengan didampingi bapak ibu guru.
b.
Daya dukung SDM dan SDA.
Kabupaten Bojonegoro menjadi penghasil
minyak bumi terbesar Nasional yang
dikelola Pertamina dan Exon mobil. Walaupun
jauh dari SD Negeri Baureno III ada explorasi
minyak yang ditangani petro china Kehadiran tenaga ahli asing membawa pengaruh yang
besar, Karena SDM kita masih kurang. akhirnya masyarakat
tetap belum bisa menikmati SDA yang begitu besar ini. Masyarakat tetap sebagai
pekerjaan semula yaitu bertani dan berkebun. Dengan adanya sumber minyak itu
dan dikelola dengan maksimal maka ada dana bagi hasil minyak untuk pendidikan.
Terbukti SDN Baureno III mendapat rehap ruang kelas untuk sarana belajar
mengajar pada tahun 2013.
c Daya
dukung masyarakat sekitar.
Keberadaan SDN Baureno ditengah-tengah desa merupakan tempat yang
sangat setrategis untuk semua kegiatan. Sekolah punya program sekolah peduli
lingkungan lewat komite sekolah dan paguyuban. masyarakat sekitar sekolah sepaham dengan program tersebut, terbukti
selalu mendukung kegiatan sekolah dengan beberapa kegiatan contoh kerja bakti, pemberian
tanaman untuk sekolah, membantu pemberian pupuk kandang dari kelompok tani
ternak dan lain-lain.
d.
Daya dukung pemerintah daerah
Begitu adanya program sekolah peduli lingkungan,
SDN Baureno
III selalu sosialisasi lewat beberapa cara. contoh
mengikuti lomba fashion show baju daur ulang , memperingati hari-hari lingkungan
hidup, mengadakan pameran sekolah, mengajukan proposal bantuan dari beberapa
pihak. Dengan kepercayaan sekolah peduli lingkungan maka SDN Baureno III mengikuti pengakuan sekolah adiwiyata tingkat
kabupaten lewat DLH. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengapresiasi dengan
memberi penghargaan dan memberi sarana tambahan sebagai sekolah peduli
lingkungan.
BAB III.
Permasalahan Sekolah berdasarkan
potensi dan permasalaha Daerah.
a.
Permasalahan sekolah
Latar belakang kehidupan sosial ekonomi wali murid
sangat beragam, mulai dari Pejabat Pemerintahan Desa, polisi, PNS,pedagang, peternak, petani sampai dengan buruh tani. Data yang terkumpul mayoritas wali siswa berekonomi lemah. Maka permasalahan ini berdampak pada sekolah. Dengan kondisi seperti itu
sekolah bekerjasama dengan beberapa pihak diantaranya ;
- Sampah.
Permasalahan yang terjadi pada masyarakat sekitar sekolah adalah masalah
sampah. Mereka lebih suka membuang sampah yaitu dengan
membakarnya dan bahkan ada yang membiarkan menumpuk, dibuang kesungai Hal ini
karena mungkin karena kurang adanya kesadaran akan dampak dari membuang sampah
sembarangan. Masalah lain adalah sampah plastik yang berasal dari rumah
tangga.dengan keterbatasan tenaga dan dana anggaran daerah Sekolah punya cara
MOU dengan Penapug
sampah. Anak-anak berangkat
ke sekolah sambil membawa sampah plastik apabila sudah banyak dibeli oleh Penapung .
- Energy.
Kurangnya lampu penerangan jalan menjadikan sekolah kurang menarik. Daya
listrik di SDN Baureno hanya cukup menerangi luas bangunan dan prasarana yang ada.
- Keanekaragaman
hayati
SDN Baureno III yang semula gersang dengan adanya program
sekolah peduli lingkungan, sekolah mengadakan pembibitan dan penanaman pohon perindan dan
tanaman hias
- Air.
Permasalahan air yang belum dilakukan adalah belum ada data penggunaan
air, belum memiliki sistem yang mengontrol penggunaan air, siswa belum tahu
cara menjernihkan air, siswa belum paham dan peduli terhadap masalah siklus
air, adanya siswa yang belum melakukan penelitian sederhana tentang sumber
polusi air. Serta
sulitnya mata air atau sumber air
Dengan permasalahan ini maka sekolah bersama dengan dukungan komite membuat
dan menyalur sumber air dari tetangga desa yang memiliki sumber air dan membuat
penapungan air (torn )
- Makanan sehat.
Kantin sekolah berfariasi menjual makanan sehat, namun anak-anak masih
kurang menarik untuk beli dikantin. Upaya sosialisasi pemerintah daerah lewat
Puskesmas masih kurang. Siswa dan pengelola kantin masih rendah/ belum
maksimal tentang penanganan sampah dari kantin sekolah
meskipun ada aturan dan tata tertib yang
mengaturnya. Tentunya hal hal ini butuh waktu untuk penyadarannya.
b.
Permasalahan lingkungan yang terjadi pada masyarakat disekitar sekolah.
Kurangnya sosialisasi dan kurangnya pengertian pentingnya kesehatan,
membuat bencana bagi orang lain apalagi berdekatan dengan lingkungan sekolah.
Masyarakat seenaknya membuang sampah butuh waktu untuk belajar prilaku hidup
bersih dan sehat.