pengunjung

Jumat, 14 Februari 2020

SDN BAURENO 3 karya kader adiwiyata sdn

Sebagai upaya untuk mengatasi keterbatasan bibit tanaman yang perlu di tanam di lokasi SDN Baureno III perlu sebuah pemikiran ,kteratifitas dan inovasi. kader Adiwiyata SDN Baureno membuat trobosan dengan memanfaatkan bekas botol siruf sebagai media pembibitan , Hasil dari kerja dan aksi kader adiwiyata sekarang sudah ada bibit bungga puring kurang lebih 200 botol atau batang bibit yang siap untu di tanam di  lokasi SDN Baureno 3 atau di sumbangkan pada pihak-pihak yang membutuhkan, ini membuktikan bahwa gerakan Peduli dan Berbudaya lingkungan hidup di sekolah di SDN Baureno 3 sudah berjalan dan merubah prilaku hidup Siswa, sehinga kedepanya nanti akan menjadikan insan penerus perjuangan bangsa ini menjadi insn yang peduli dengan alam . ini

Kamis, 13 Februari 2020

KAJIAN LINGKUNGAN SDN BAURENO 3


BAB. I
 KONDISI SEKOLAH
a.        Letak sekolah.
            SD NEGERI Baureno III  , Kecamatan Baureno , Kabupaten Bojonegoro terletak di    Jln A Yani Baureno  kearah Selatan  dari jalan Nasional Bojonegoro-surabaya. Sekolah ini terletak kurang lebih 1 kilometer ke arah selatan  dari kecamatan dan 28  kilometer dari kabupaten. sekolah ini juga dekat dengan lokasi perdesaan , lapangan desa Sehingga udaranya sejuk dan nyaman, karena angin berembus dari perkampungan yang banyak di tumbuhi pohon jati   yang mengandung oksigen. Keadaan ini membuat siapa saja senang berada di SD  NEGERI Baureno III  . Kondisi lingkungan sekolah bebas dari polusi, baik itu polusi suara, udara, air, maupun tanah. Karena letaknya 1 kilometer dari jalan Nasional maka jarang kendaraan bermotor yang lalu lalang, sehingga suara tidak bising dan udara tidak kotor dari kandungan  gas CO2. Juga tidak ada limbah dari pabrik maupun perusahaan, misalnya tahu atau tempe, dan tidak ada peternakan sekala besar. Kondisi sekolah yang selalu bersih, asri dan rindang menambah keindahan dan keharmonisan antara alam dan penghuni sekolah.
       Siswa SDN Baureno  berasal dari wilayah desa Baureno  dan desa desa di sekotar desa Baureno. Hal ini karena mungkin jaraknya yang tidak jauh dari rumah mereka dan pada umumnya orang tua tidak tega jika anaknya bersepeda jarak jauh. Kondisi orang tua siswa sangat peduli terhadap segala kegiatan yang berkaitan dengan kemajuan sekolah.
       Kondisi masyarakat sekitar SDN Baureno   sangat kondusif terhadap pendidikan. Kepala desa dan perangkat desa setempat sangat mendukung adanya pendidikan sekolah. Masyarakat sekitar ikut menjaga keamanan sekolah. Mereka merasa ikut memiliki sekolah tersebut.
Keadaan sarana dan prasarana di SDN Baureno III  sangat baik untuk kondisi sekolahan yang berada di sebuah pedesaan. Gedung kelas baik, ventilasi dan pencahayaan ruang sangat bagus, bersih, dan indah. Lantainya berkeramik, sirkulasi udaranya baik,penerangan baik, meja kursi belajar baik.
       Keadaan di atas akan sangat berpengaruh pada proses belajar siswa. Siswa secara umum sangat nyaman dalam belajar sehingga dapat berfikir dengan cepat, mudah bekerja sama baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar. Kemauan dan kemampuan belajar mereka  sangat tinggi sehingga kondisi siswa sangat aktif dalam mengikuti proses belajar di kelas.
b.      Pemetaan lingkungan sekolah
   
   Permasalahan Lingkungan Sekolah
b.1. Permasalahan lahan yang gersang
Kendala
-       Lahan yang gersan dan luas
-       Belum banyak tanaman
-       Kesadaran Warga sekolah  yang masih kurang
Solusi / penanganan
-       Mengadakan pembinaan
-       Membuat taman
-       Pembibitan
-       Penguatan pokja penanaman dan  perawatan tanaman
b.2. Permasalahan kantin sekolah.
Kendala
-       Kantin yang kurang luas.
-       masih ada makanan yang mengandung 5 P
-       Siswa masih ada yang membuang sisa makanan sembarangan.
-       Siswa masih ada yang membuang sampah sembarangan.
Solusi / Penanganan .
-       Memberi pembinaan pengelola kantin.
-       Memberi pembinaan siswa.
-       Membuat kebijakan satu gelas satu piring
b.3 Permasalahan kamar mandi
Kendala
-       Jumlah untuk siswa tidak mamadai
-       Jumlah untuk guru hanya satu
-       Kebersihan yang kurang terjaga
Solusi / penanganan
-       Mengajukan penambahan
-       Menambah alat kebersihan
-       Membuat tata tertib
-       Memberi sangsi
-       Menguatkan pokja kamar mandi
b.4 Permasalahan  Sampah
Kendala.
-       Banyaknya sampah organik dan anorganik.
-       Kurang luasnya lahan sekolah.
-       Masih buang sampah sembarangan
-       Kurangnya kesadaran warga sekolah.
Solusi / Penanganan
-       Sampah organik buat kompos dan dimasukkan kolam
-       Anorganik buat kerajinan
-       Dijual di DLH Bojonegoro.
-       Tata tertib
-       Memberikan sangsi yang melanggar
-       Penguatan kerja sama pokja sampah
b.5 Permasalahan genangan air
Kendala
-       Sulitnya air di musim kemarau
Solusi / penanganan
-       Mengajdakan torn
-       Membuat bak penapungan air
-       Membuat sumur resapan
c.         Kondisi masyarakat sekitar.
       Masyarakat desa Baureno   mayoritas buruh . Dengan adanya program  sekolah berbasis peduli lingkungan masyarakat semakin percaya dan sangat antusias terhadap pendidikan di SD Negeri Baureno III  , demikian juga Pemerintah desa lewat bapak Kepala desa dan perangkat desa setempat sangat mendukung adanya pendidikan sekolah, terbukti setiap ada pertemuan desa selalu sosialisasi pentingnya peduli lingkungan. apalagi SDN Baureno III  berdekatan dengan kantor UPTD Pendidikan Kecamatan Baureno menjadikan kegiatan belajar mengajar semakin optimal. Masyarakat sekitar ikut menjaga kenyamanan dan keamanan sekolah. Mereka betul-betul merasa ikut memiliki sekolah tersebut.
d.         Kondisi Siswa Dan Orang Tua Murid
      Siswa SD Negeri Baureno III   pada umumnya berasal dari keluarga tidak mampu atau bisa dibilang ekonomi menengah ke bawah ‘slow learner’. Keadaan di atas akan sangat berpengaruh pada proses belajar siswa. Siswa sangat lamban dalam berfikir, baik tugas belajar individu maupun kelompok. Kemauan dan kemampuan belajar mereka sangat rendah. Kondisi siswa dalam mengikuti proses belajar di kelas umumnya pasif. Hanya sebagian kecil yang bagus. Dengan adanya trobosan baru sekolah punya program sekolah peduli lingkungan sedikit demi sedikit karakter anak mulai terbentuk. Terbukti pembiasaan masing-masing pokja setelah dibentuk berjalan cukup baik belajar semakin nyaman.
       Orang tua yang secara umum berpenghasilan rendah menjadikan kendala di SD NEGERI Baureno III   untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar. Dengan kondisi mereka seperti itu banyak orang tua siswa yang mengajukan mendapat BSM dari pemerintah. Sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan dana berjalan dengan tidak lancar. Dengan adanya program sekolah peduli lingkungan, peran serta komite sekolah didukung paguyuban sekolah dan pihak pemerintah desa, proses belajar mengajar semakin meningkat. Terbukti untuk kenyamanan peserta didik mereka rela meluangkan waktu saling bergotong royong secara berkala.
e.           Kondisi proses belajar mengajar
Memang sekolah yang keberadaan sangat terbatas menjadikan tantangan bagi tenaga pendidik dan kependidikan. Untuk itu inovasi sangat diperlukan,adanya program sekolah peduli lingkungan proses belajar mengajar semakin meningkat. Anak-anak semakin semangat untuk menerima pembelajaran baik didalam kelas maupun diluar kelas.

f.             Sarana dan Prasarana
       Keadaan sarana dan prasarana di SDN Baureno  semua terpakai sesuai dengan fungsinya.



NO
NAMA
SARANA DAN PRASARANA
JUMLAH
KEADAAN
KETERANGAN
1.
Ruang kantor sekolah
1 ruang
baik

2.
Satu unit  ruang kelas
3 ruang
baik

3.
Satu unit  ruang kelas
4 ruang
baik

4.
Toilet  satu unit
3 ruang
baik

5.
Musholla
1
baik

6.
Rumah sampah
1
baik

7.
Parkir guru dan murid
1
baik

8.
Kantin sekolah
1
sedang

9.
Sumur resapan
2
baik

10.
Kolam ikan
2
baik

11.
Taman sekolah
3
baik

12.
Taman kelas
6
baik

13.
 Drum band
1 set
baik

14.
Alat olahraga
tercukupi
baik

15.
Alat Kesenian
tercukupi
baik

16.
Alper  Agama
tercukupi
baik


  Bab II.  POTENSI SEKOLAH
a.         Potensi yang dimiliki sekolah.
          Kualifikasi Pendidikan
No.
Tingkat Pendidikan
Jumlah dan Status Guru
Jumlah
GT/PNS
GTT/Guru Bantu
L
P
L
P
1.
S3/S2
-
-



2.
S1
2
4
-
2
8
3.
D-4
-
-
-
-
-
4.
D3/Sarmud
-
-
-
-
-
5.
D2
-
-
-
-
-
6.
D1
-
-
-
-
-
7.
≤ SMA/sederajat
-
1
-
-
1
Jumlah
2
5
-
2
9

 Desa Baureno  dinobatkan oleh pemerintah Kabupaten bojonegoro, menjadi kampung bersinar 2018. Dengan adanya penobatan ini ada kerja sama dengan  sekolah. Sehinga singkron dengan program desa dan program sekolah peduli lingkungan.
Setiap hari jumat secara rutin merawat tanaman, dengan didampingi bapak ibu guru.
b.         Daya dukung SDM dan SDA.
Kabupaten Bojonegoro menjadi penghasil minyak bumi terbesar Nasional yang  dikelola Pertamina dan Exon mobil. Walaupun jauh dari  SD Negeri  Baureno III  ada explorasi minyak yang ditangani petro china Kehadiran tenaga ahli asing membawa pengaruh yang besar, Karena SDM kita masih kurang. akhirnya masyarakat tetap belum bisa menikmati SDA yang begitu besar ini. Masyarakat tetap sebagai pekerjaan semula yaitu bertani dan berkebun. Dengan adanya sumber minyak itu dan dikelola dengan maksimal maka ada dana bagi hasil minyak untuk pendidikan. Terbukti SDN Baureno III  mendapat rehap  ruang kelas untuk sarana belajar mengajar pada tahun 2013.
    c    Daya dukung masyarakat sekitar.
Keberadaan SDN Baureno  ditengah-tengah desa merupakan tempat yang sangat setrategis untuk semua kegiatan. Sekolah punya program sekolah peduli lingkungan lewat komite sekolah dan paguyuban. masyarakat sekitar sekolah  sepaham dengan program tersebut, terbukti selalu mendukung kegiatan sekolah dengan beberapa kegiatan contoh kerja bakti, pemberian tanaman untuk sekolah, membantu pemberian pupuk kandang dari kelompok tani ternak dan lain-lain.
d.       Daya dukung pemerintah daerah
Begitu adanya program sekolah peduli lingkungan, SDN Baureno III  selalu sosialisasi lewat beberapa cara. contoh mengikuti lomba fashion show baju daur ulang , memperingati hari-hari lingkungan hidup, mengadakan pameran sekolah, mengajukan proposal bantuan dari beberapa pihak. Dengan kepercayaan sekolah peduli lingkungan maka SDN Baureno III mengikuti pengakuan sekolah adiwiyata tingkat kabupaten lewat DLH. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengapresiasi dengan memberi penghargaan dan memberi sarana tambahan sebagai sekolah peduli lingkungan.


BAB III.
 Permasalahan Sekolah berdasarkan potensi dan permasalaha Daerah.
a.       Permasalahan sekolah
Latar belakang kehidupan sosial ekonomi wali murid sangat beragam, mulai dari Pejabat Pemerintahan Desa, polisi, PNS,pedagang, peternak, petani sampai dengan buruh tani. Data yang terkumpul mayoritas wali siswa berekonomi lemah. Maka permasalahan ini berdampak pada sekolah.  Dengan  kondisi seperti itu sekolah bekerjasama dengan beberapa pihak diantaranya ;
-       Sampah.
Permasalahan yang terjadi pada masyarakat sekitar sekolah adalah masalah sampah. Mereka lebih suka membuang sampah yaitu dengan membakarnya dan bahkan ada yang membiarkan menumpuk, dibuang kesungai Hal ini karena mungkin karena kurang adanya kesadaran akan dampak dari membuang sampah sembarangan. Masalah lain adalah sampah plastik yang berasal dari rumah tangga.dengan keterbatasan tenaga dan dana anggaran daerah Sekolah punya cara MOU dengan Penapug sampah. Anak-anak berangkat ke sekolah sambil membawa sampah plastik apabila sudah banyak  dibeli oleh Penapung .
-       Energy.
Kurangnya lampu penerangan jalan menjadikan sekolah kurang menarik. Daya listrik di SDN Baureno  hanya  cukup menerangi  luas bangunan dan prasarana yang ada.  


-        Keanekaragaman hayati
SDN Baureno III  yang semula gersang dengan adanya program sekolah peduli lingkungan, sekolah mengadakan  pembibitan dan penanaman pohon perindan dan tanaman hias
-       Air.
Permasalahan air yang belum dilakukan adalah belum ada data penggunaan air, belum memiliki sistem yang mengontrol penggunaan air, siswa belum tahu cara menjernihkan air, siswa belum paham dan peduli terhadap masalah siklus air, adanya siswa yang belum melakukan penelitian sederhana tentang sumber polusi air. Serta sulitnya mata air atau sumber air
Dengan permasalahan ini maka sekolah bersama dengan dukungan komite membuat dan menyalur sumber air dari tetangga desa yang memiliki sumber air dan membuat penapungan air (torn )
-       Makanan sehat.
Kantin sekolah berfariasi menjual makanan sehat, namun anak-anak masih kurang menarik untuk beli dikantin. Upaya sosialisasi pemerintah daerah lewat Puskesmas masih kurang. Siswa dan pengelola kantin masih rendah/ belum maksimal  tentang  penanganan sampah dari kantin sekolah meskipun ada aturan dan tata tertib yang  mengaturnya. Tentunya hal hal ini butuh waktu untuk penyadarannya.
b.       Permasalahan lingkungan yang terjadi pada masyarakat disekitar sekolah.
Kurangnya sosialisasi dan kurangnya pengertian pentingnya kesehatan, membuat bencana bagi orang lain apalagi berdekatan dengan lingkungan sekolah. Masyarakat seenaknya membuang sampah butuh waktu untuk belajar prilaku hidup bersih dan sehat.