Setelah di
lakukan Evaluasi diri Sekolah (EDS ) dapat diketahui bahwa faktor yang
menyebabkan rendahnya minat masyarakat pada SDN Baureno III antara lain : Lingkungan sekolah yang gersang dan Sekolah kelihatan kumuh dan kotor Serta
banyak tumbuh rumput liar di berbagai sudut sehinga masyarakat punya anggapan
Sekolah Dasar Baureno III kurang bermutu ,berkarakter dan berbudaya.
Mutu
mengandung makna derajat/tingkat keunggulan suatu kinerja atau upaya baik yang
tampak maupun yang tidak tampak, sedangkan mutu sekolah dimaknai sebagai
layanan prima yang diberikan sekolah kepada peserta didik sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan. Pada tingkat sekolah, mutu mencakup input (segala hal yang
diperlukan untuk berlangsungnya proses belajar-mengajar), proses (berubahnya
peserta didik dari belum terdidik menjadi terdidik) dan output (prestasi
belajar).
Budaya
mutu adalah nilai dan keyakinan mutu dalam suatu masyarakat yang digunakan
sebagai sumber penggalangan konformisme perilaku yang bermutu tinggi bagi
masyarakat pendukungnya. Budaya Sekolah meliputi nilai-nilai dan keyakinan.
Nilai merupakan penghayatan warga sekolah tentang apa yang dianggap
benar-salah, baik buruk, keindahan dan ketidakindahan, layak dan tidak layak,
sedangkan Keyakinan merupakan sikap tentang bagaimana cara sesuatu seharusnya
dilakukan. Untuk itu keyakinan merupakan sesuatu yang penting, berharga,
bersifat konseptual yang harus diyakini dan dihayati sebagai dasar untuk
bersikap dan bertindak, dengan demikian budaya sekolah awalnya merupakan aturan
dan tata tertib yang disepakati bersama oleh warga sekolah, dihayati dan
dilakukan terus-menerus sampai menjadi kebiasaan.
Sebagai upaya untuk menanamkan nilai
–nilai luhur yang dapat menumbukan karakter peserta didik SDN Baureno III kecamatan
Baureno kabupaten Bojonegoro mendesain program yang bisa di kembangkan dengan
mempertimbangkan keadaan atau realita serta tuntutan masyarakat yang memiliki prestasi ,berbudi pekerti
berakhlak serta memiliki iman dan taqwa serta memiliki rasa peduli lingkungan
.maka perlu membuat sebuat sebuah desain atau rancangan tindakan atau aksi yang
dapat memenuhi tuntutan dan harapan semua fihak.
Pendekatan
Buah Kelapa sebagai alternatif untuk pemecahan masalah. Pendekatan Buah Kelapa
bertujuan untuk menanamkan dan
meningkatkan Mutu Sekolah , karakter dan
peduli alam . Buah Kelapa pada pendekatan tersebut merupakan
akronim dari , Budaya, akhlak , Keteladanan.literasi dan Peduli Alam .Berbagai
upaya maupun jalan perlu dilakukan untuk memupuk dan meningkatkan kepedulian
terhadap lingkungan sekolah. Baik guru, siswa maupun pihak-pihak terkait
berjalan seiring untuk menciptakan sekolah yang hijau, sejuk, bersih, indah dan
nyaman. Pendidikan karakter tentang kemandirian menjadi dasar dari
kegiatan-kegiatan ini. Karena anak dididik untuk mencintai lingkungan dan
bertanggung jawab terhadap pelestariannya. Dengan kondisi lingkungan yang
hijau, bersih dan nyaman tentu akan meningkatkan mutu belajar siswa dan juga
semangat mengajar dari para guru. Lingkungan yang kondusif akan menumbuhkan
kepercayaan dari masyarakat tentang keberadaan sekolah. Kegiatan ini telah
berkontribusi terhadap kesuksesan mendidik semua warga sekolah untuk peduli
terhadap lingkungan.lingkungan.