pengunjung

Selasa, 23 April 2019

Best Practice SDN Baureno III "Buah Kelapa untuk Adiwiyata"



Setelah di lakukan Evaluasi diri Sekolah (EDS ) dapat diketahui bahwa faktor yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat pada SDN Baureno III antara lain : Lingkungan sekolah yang  gersang dan Sekolah kelihatan kumuh dan kotor Serta banyak tumbuh rumput liar di berbagai sudut sehinga masyarakat punya anggapan Sekolah Dasar Baureno III kurang bermutu ,berkarakter  dan berbudaya.
Mutu mengandung makna derajat/tingkat keunggulan suatu kinerja atau upaya baik yang tampak maupun yang tidak tampak, sedangkan mutu sekolah dimaknai sebagai layanan prima yang diberikan sekolah kepada peserta didik sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Pada tingkat sekolah, mutu mencakup input (segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya proses belajar-mengajar), proses (berubahnya peserta didik dari belum terdidik menjadi terdidik) dan output (prestasi belajar).
Budaya mutu adalah nilai dan keyakinan mutu dalam suatu masyarakat yang digunakan sebagai sumber penggalangan konformisme perilaku yang bermutu tinggi bagi masyarakat pendukungnya. Budaya Sekolah meliputi nilai-nilai dan keyakinan. Nilai merupakan penghayatan warga sekolah tentang apa yang dianggap benar-salah, baik buruk, keindahan dan ketidakindahan, layak dan tidak layak, sedangkan Keyakinan merupakan sikap tentang bagaimana cara sesuatu seharusnya dilakukan. Untuk itu keyakinan merupakan sesuatu yang penting, berharga, bersifat konseptual yang harus diyakini dan dihayati sebagai dasar untuk bersikap dan bertindak, dengan demikian budaya sekolah awalnya merupakan aturan dan tata tertib yang disepakati bersama oleh warga sekolah, dihayati dan dilakukan terus-menerus sampai menjadi kebiasaan.
                Sebagai upaya untuk menanamkan nilai –nilai luhur yang dapat menumbukan karakter peserta didik SDN Baureno III kecamatan Baureno kabupaten Bojonegoro mendesain program yang bisa di kembangkan dengan mempertimbangkan keadaan atau realita serta tuntutan masyarakat  yang memiliki prestasi ,berbudi pekerti berakhlak serta memiliki iman dan taqwa serta memiliki rasa peduli lingkungan .maka perlu membuat sebuat sebuah desain atau rancangan tindakan atau aksi yang dapat memenuhi tuntutan dan harapan semua fihak.
Pendekatan Buah Kelapa sebagai alternatif untuk pemecahan masalah. Pendekatan Buah Kelapa bertujuan  untuk menanamkan dan meningkatkan Mutu Sekolah , karakter  dan peduli alam .   Buah Kelapa  pada pendekatan tersebut  merupakan  akronim   dari  , Budaya, akhlak , Keteladanan.literasi  dan Peduli Alam .Berbagai upaya maupun jalan perlu dilakukan untuk memupuk dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah. Baik guru, siswa maupun pihak-pihak terkait berjalan seiring untuk menciptakan sekolah yang hijau, sejuk, bersih, indah dan nyaman. Pendidikan karakter tentang kemandirian menjadi dasar dari kegiatan-kegiatan ini. Karena anak dididik untuk mencintai lingkungan dan bertanggung jawab terhadap pelestariannya. Dengan kondisi lingkungan yang hijau, bersih dan nyaman tentu akan meningkatkan mutu belajar siswa dan juga semangat mengajar dari para guru. Lingkungan yang kondusif akan menumbuhkan kepercayaan dari masyarakat tentang keberadaan sekolah. Kegiatan ini telah berkontribusi terhadap kesuksesan mendidik semua warga sekolah untuk peduli terhadap lingkungan.lingkungan.